selamat datang di blog saya......enjoy!!!

Thursday, March 3, 2011

Pemberontakan Harajuku

Harajuku,Ruang Publik yang Dinamis
Kepopuleran kawasan Harajuku sebagagai pusat anak muda ini dimulai pada masa 1980-an.Banyaknya street performance dan remaja terkesan liar dengan aliran anti-fashion mereka menarik minat remaja lain untuk berkmpul dan berekspresi.
Walaupun pada era 1990-an,jumlah mereka berkurang,dan semakinberkurang,saat ini justru muncul gaya baru yang sudah menjadi tren di kawasan Harajuku.Para remaja seakan berlomba-lomba untuk berpakaian unik dan mencolok.Walau Harjuku tak lagi seperti dulu,namun Harajuku tetaplah unik dan membawa nuansa pemberontakan melalui fashion.
Semangat Kebebasan di Harajuku
Harajuku adalah daerah pelarian yang penuh dengan semangat remaja.Gaya berpakaian pun menjadi salah satu ajang untuk mengekspresikan kebebasan.Karena menerapkannya disekolah hampir tidak mungkin.Guru mana yang akan diam membiarkan anak didiknya berkeliaran di sekolah dengan rambut yang dicat warna-warni,seperti tokoh anime favorit mereka.maka gaya ini dibawa ke tempat nongkrong di kawasan Harajuku.
Di sinilah fashion menjadi alat kebebasan mereka dimana tak ada aturan yang mengekang dan memberi tahu bagaimana mereka harus berpakaian.Ini menjadi salah satu cara untuk keluar dari rutinitas dan tata cara bersistem.Misalnya baju-baju seragam yang kerap dikenakan.
Akan tetapi,inti dari semangat Harajuku bukan penolakan terhadap gaya berpakaian yang ada ataupun komersialisme,seperti punk.Harajuku style hanyalah sebuah semangat untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dan terbaik dalam tiap-tiap individu.Setiap individu memiliki karakter dan gaya berpakaian.
Dari Gothic Lolita Hingga Fruit Fashion
Tak hanya satu-dua gaya yang ada di Harajuku.Para remaja yang ada di harajuku bias memilih gaya mana yang paling sesuai dengan kepribadian mereka,atau bahkan menciptakan gaya mereka sendiri.Gaya-gaya ini sebenarnya tak memiliki patokan khusus,namun tetap saja ada batasan yang kemudian memunculkan kelompok-kelompok.
  • Gothic Lolita
Gaya ini dipengaruhi oleh gaya pada era Victoria & Edward,dengan blus berenda dan bawahan mengembang.Sepintas gaya gothic Lolita ini tampak seperti meniru boneka porselen pada masa Victorian.Dengan gaya diri orang dewasa.Mereka lebih memilih untuk terlihat ‘manis’,’indah’,dan ‘elegan’ disbanding ‘sexy’.Untuk warna,didominasi dengan warna hitam dan putih
Lolita Fashion terinspirasi oleh :
1.pakaian anak-anak Victorian dan kostum rumit dari jaman Rococo (muncul di Perancis awal abad ke- 18)
2.gaya barat Goth & Punk
3.pakaian pelayan wanita di perancis.
Lolita biasanya mengenakan rok seukuran selutut dan dilengkapi petticoat (pakaian dalam wanita) yang berfungsi untuk menambah volume rok agar terlihat lebih mengembang.
Bentuk roknya bisa berrumbai-rumbai,berkerut,atau seperti blus Victorian yang berhiaskan renda.
Cutsew berenda (kemeja berbahan kaus yang telah dipotong dan dijahit),dan kaus jumper tak berlengan yang dipadukan dengan baju.Baju-baju yang dipakai biasanya memiliki model kerah seperti baju Peter-Pan atau pelaut.
Kaus kaki selutut ataupun lebih tinggi serta stocking, khususnya kaus kaki yang berhiaskan bunga mawar, mahkota, atau renda di bagian atas. Alas-kaki yang digunakan cenderung bersifat cute, mirip dengan sepatu anak-anak. Untuk akseasoris pelengkap, Lolita memakai hiasan kepala dengan renda-renda atau topi mini yang dipasang miring pada satu sisi, serta perhiasan model lama yang rumit.

KATEGORI LOLITA

Gothic Lolita
Dipengaruhi oleh unsur-unsur khusus dari mode gothic, Gothic Lolita (dapat juga disebut Gothloli) diawali oleh para anak muda pada sekitar tahun 1997/1998.
Dalam kebudayaan Western Lolita, terjadi suatu kekeliruan umum tentang Lolita Fashion dan Gothic Lolita. Istilah ”EGL” (Elegant Gothic Lolita) digunakan hanya sebagai merk khusus pakaian bagian dari ‘Moi-même-Moitié’ yang menjadi gaya Gothic Lolita.
Berdasarkan cara berpakaiannya, Gothic Lolita dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
* Gothic Lolita:Pakaian yang dikenakan biasanya berwarna khusus hitam dan putih tetapi dapat juga meliputi warna biru-gelap kehitaman (Moitié) ataupun hitam dan merah.
* Kurololi (Lolita hitam): warna dengan tema serba hitam.
* Gurololi: berarti Lolita yang mengerikan atau menakutkan. Gaya ini tidak sekedar dilihat dari kostum saja tetapi harus memakai pakaian yang dilengkapi dengan darah kental, contohnya dengan perban, darah palsu, tutup mata, dan lainnya.
Makeup yang digunakan oleh Gothic Lolita biasanya berwarna gelap, hal ini sangat berlawanan dengan aliran Lolita yang menonjolkan makeup warna terang. Raut wajah yang pucat juga digunakan dalam gaya ini, tetapi bukan seperti warna putih pada ’goth’,dan menggunakan lipstik berwarna merah untuk pewarnaan bibir, serta eyeliner warna hitam.
Aksesoris yang menunjang penampilan Gothic Lolita, diantaranya dompet dengan berbagai warna yang menyolok mata, tempat/kotak topi, ataupun tas tangan yang kadang-kadang tampil dalam berbagai bentuk seperti kelelawar, peti mati, dan salib. Beruang Teddy dan boneka hewan lain juga seringkali digunakan, bahkan beberapa merk membuat beruang Teddy ”goken” khusus berbahan kulit berwarna hitam ataupun PVC. Selain itu, ”Super Dollfies” (boneka) juga merupakan salah satu alternatif aksesoris yang dapat dibawa.

Sweet Lolita

Gaya berpakaian Sweet Lolita (atau Amaloli) biasanya identik dengan hampir keseluruhan bagian baju/gaun berhiaskan renda atau jumbai-jumbai, panjang rok selutut, dan terpusat pada penekanan tampilan yang sweet dan se-cute mungkin.

Warna yang digunakan biasanya warna pink pastel dan biru, ataupun warna krem dan merah. Warna hitam pun juga cocok digunakan bila dipadukan dengan tepat. Berbagai macam model cetakan gambar seperti bunga, buah, dan makanan berasa manis (permen) dapat juga digunakan sebagai motif pakaian Sweet Lolita. Aksesoris berupa boneka atau baju beruang Teddy. Salah satu contoh adalah gaya berpakaian Momoko dalam film Shimotsuma Monogatari (Kamikaze Girls) yang berarti Shimotsuma story atau A Tale of Shimotsuma. ”Kamikaze Girls” dipublikasikan dalam bentuk novel ringan, manga, dan film. Novel aslinya ditulis oleh Novala Takemoto.
Sub-kategori dari Sweet Lolita adalah Shirololi (White Lolita) yang hanya mengenakan pakaian berwarna putih murni. Berbagai merk Sweet Lolita yang umum diantaranya ‘Baby’, ‘The Stars Shine Bright’, ‘Metamorphose’, dan ‘Angelic Party’.

Classical Lolita

Classical Lolita (atau Classic Lolita) merupakan bagian dari Lolita Fashion yang diinspirasi oleh fashion para wanita Victorian, Baroque, dan Rocaille. Gaya ini cenderung bersifat dewasa dengan tampilan berbagai motif bunga, warna-warna mati, serta setelan yang pas-tubuh. Warna-warna yang digunakan biasanya putih, putih kuno, pink, burgundy, biru, coklat, dan hitam. Classical Lolita juga menggunakan berbagai macam aksesoris pelengkap berupa ikat kepala, hiasan bunga atau topi mini di kepala, dan tas tangan.
Berbagai merk umum yang digunakan oleh Classic Lolita diantaranya ‘Innocent World’, ‘Mary Magdalene’, dan ‘Victorian Maiden’.

Punk Lolita
Punk Lolita (atau Lolita Punk) memadukan unsur-unsur fashion punk ke dalam Lolita Fashion. Berbagai perlengkapan fashion yang biasanya dapat ditemui dalam gaya punk, seperti kain ‘sobek-sobek’, kain motif kotak-kotak, berbagai pin dan rantai, kain hasil cetakan sablon, potongan rambut pendek, dan lainnya telah dipadukan ke dalam Lolita. Berbagai macam pakaian punk yang terdapat di dalam ‘Gothic & Lolita Bible’ bukan merupakan gaya Lolita sama sekali, tetapi hanya sebagai gaya pelengkap saja. Banyak merk Japanese Punk yang terpengaruh dengan fashion dari toko-toko ‘Camden Town’ di London yang terkenal, bahkan berbagai pakaian dengan model yang mirip dapat ditemukan pada merk-merk punk Jepang dengan harga yang lebih murah. Punk Lolita juga berhubungan dengan Vivienne Westwood, yang walaupun bukan merupakan desiner Lolita, tetapi memiliki koleksi dan berkompeten dalam dunia Lolita, terutama bila dilihat koleksi-koleksi pakaian Jepang miliknya. Merk-merk umum Punk Lolita diantaranya ‘A+Lidel’, ‘Putumayo’, ‘h. NAOTO’, dan ‘Na+H’.

Wa Lolita
Wa Lolita (atau Waloli) merupakan perpaduan antara pakaian Jepang tradisional dengan Lolita Fashion. Biasanya Wa Lolita menggunakan yukata (kadang-kadang kimono) dan rok atau kain bawahan yang menjadi ciri gaya Lolita. Nama Wa Lolita diambil dari referensi orisinal Jepang, sebagai “The Land of Wa”. Kosa kata “Wa” diadopsi dari bahasa Cina yang sesungguhnya berarti harmoni, kedamaian, dan keseimbangan. “Wa” merupakan konsep pedoman dalam filosofi dan kebudayaan Jepang, sehingga dianggap sebagai nilai-nilai Jepang yang paling penting. “Wa” juga dapat diartikan “Jepang” itu sendiri atau sesuatu yang bersifat Jepang (seperti washoku yang berarti makanan bergaya Jepang; atau wafuku yang berarti pakaian bergaya Jepang).
Yukata merupakan pakaian Jepang untuk musim panas, biasanya digunakan saat acara umum seperti pertunjukkan kembang api, festival bon-odori, dan acara-acara musim panas lain. Yukata dapat disebut sebagai bentuk casual dari kimono yang juga dapat digunakan sebagai pakaian mandi di tempat/penginapan tradisional Jepang. Meskipun tidak terbatas pada penggunaannya sebagai pakaian mandi, yukatabath(ing) clothes (pakaian mandi).
secara harafiah dapat diartikan sebagai
Qi Lolita
Qi Lolita, dibaca “chee-loli” merupakan bagian dari Lolita yang menggabungkan gaya Lolita dengan pakaian tradisional Cina, seperti qipao. Qipao; qipaor; ataupun ch’i-p’ao dikenal sebagai cheongsam atau busana mandarin, merupakan sebuah pakaian untuk wanita yang pas-tubuh (diciptakan di Shanghai).

Pirate Lolita
Jenis Lolita Fashion ini memasukkan unsur historis dan fantasi dari pakaian bajak-laut. Topi model Tricorne mini, tas berbentuk peti harta karun, dan aksesoris lain yang berbentuk/berhubungan dengan laut dan bajak-laut merupakan karakteristik Pirate Lolita. Tricorne (juga tricorn, tri-corned hat, atau three-corned hat) merupakan gaya topi yang populer selama akhir abad ke-17 sampai dengan abad ke-18, sebelum revolusi Perancis. Pada saat itu, topi tricorne digunakan oleh penduduk sipil dan sebagai bagian dari seragam militer dan perwira Angkatan Laut.
“Alice and the Pirates” dari butik pakaian Baby, The Stars Shine Bright yang berada di Jepang merupakan awal popularitas gaya ini. Butik pakaian Metamorphose (yang juga berada di Jepang) juga terkenal karena gayanya yang kelaut-lautan.

Erotic Lolita
Erotic Lolita (atau Erololi) cenderung memuja esensi erotis daripada hanya sekedar ingin menunjukkan salah satu bagian tubuh saja. Erololi juga dapat mengenakan rok yang sedikit lebih pendek dibandingkan dengan gaya-gaya Lolita lain, tetapi cenderung lebih sopan/sederhana daripada fashion lain yang sejenis. Erololi menampilkan sifat erotis dalam gaya Victorian yang cenderung kolot, dan sebagai tampilan utamanya Erololi menggunakan pakaian-dalam seperti korset, bloomers (celana pof; celana pendek yang diikat dekat lutut), petticoat (rok-dalam wanita), dan garter (ikat kaos kaki). Pemakaian berbagai pakaian-dalam tersebut tidak boleh berlebihan, karena bagaimanapun juga seperti telah dibahas sebelumnya bahwa bagian tubuh yang boleh terlihat terbuka hanya pada bagian pundak dan lutut. Salah satu merk Erololi adalah ‘Antique Beast’.

Ouji
Ouji merupakan fashion pria yang berpasangan dengan Lolita Fashion. Ouji diinspirasi oleh pakaian yang digunakan oleh anak-anak sekolah (pria) Victorian berupa knickerbockers (celana tanggung), baju dan kaus bergaya maskulin, celana panjang, dan kaus-kaki sepanjang lutut. Kadang-kadang, tampilan Ouji mirip dengan Dandy.

Dandy
Dandy merupakan istilah barat untuk Aristocrat maskulin (pria) dan berbagai fashion Ouji yang dewasa. Dandy secara umum diinspirasi oleh pakaian yang dikenakan pria kelas atas di Eropa ketika abad ke-19. Ciri-ciri yangg paling terkenal dari Dandy adalahpenggunaan Frock Coat (mantel pria yang panjangnya mencapai lutut kaki) dan jabot (kain berkerut pada leher)
  • Wamono
Ciri khas wamono terletak pada perpaduan baju tradisional jepang dan baju masa kini.Seperti mengenkan kimono yang dipadukan dengan legging dan tank top.Atau produk-produk dengan brand Takuya Angel.
  • Cyber Fashion
Style ini mengkombinasikan pakaian rave & goth.Biasnya gaya berdandan ini menggunakan warna yang sangat mencolok,ekstrim dan kontras,seperti warna UV.Mulai dari pakaian,make-up,hingga tata rambut.
  • Visual Key
Style ini amat dipengaruhi oleh perkembangan music Jepang.Diantaranya,gaya yang dibawa Luna Sea,Malice Mizer,& X Japan.
Para penggemarnya biasa terlihat dengan gaya berpakaian yang cenderung flamboyant dan eksentrik.Sampai di beberapa titik,gaya mereka terkesan androgini,dengan mengenakan sesuatu yang feminine untuk pria.
  • Second-Hand Fashion
Gaya ini tercipta dari mereka yang mencoba memakai baju-baju dan accessories bekas dengan kreatif.
  • Decora / Fruit Fashion
Gaya berpakaian ini menggunakan pakaian dan accessories yang penuh warna,dari kepala hingga kaki.Tak ada aturan khusus dalam gaya ini,mereka akan terlihat dengan sendirinya berkat orisinilitas dalam memadupadankan pakaian.Accessories yang dikenakan adalah perhiasan plastic yang cukup meriah dan lonceng-lonceng kecil yang akan menimbulkan bunyi-bunyian ketika pemakainya bergerak.
  • Anime Cosplay
Gaya ini adalah gaya yang bedandan semirip mungkin dengan tokoh anime yang mereka suka.Rambut yang berwarna mencolok dan kostum yang dibuat khusus,mencontoh pakaian salah satu tokoh anime.Tetapi gaya ini tidak dimasukkan dalam pergerkan fashion,melainkan hanya kostum saja.
Harajuku Style Dalam Kehidupan Sehari-hari
Di Indonesia,harajuku style jarang sekali dikenakan dalam kehidupan sehari-hari.Biasanya hanya digunakan pada acara-acara khusus,seperti pesta,festival,budaya,ataupun music.Hanya segelintir orang yang memasukkan gaya tersebut ke dalam kehidupan sehari-harinya.Selain butuh keberanian yang besar untuk menjadi pusat perhatian,juga harus sabar saat berdandan.Karena Hrajuku bukanlah dandanan yang selesai dalam 10 menit.
Cara Bedandan ala Harajuku Style
  • Lupakan merk ternama
Harajuku adalah tentang meciptakan gaya kita sendiri.Tak pelu menggunakan merk-merk ternama dan mencontoh langsung dari catalog.Harajuku style lebih menghargai gaya yang orisinil.
  • Memadu-padankan Pakaian
Tak perlu takut untuk salah memasukkan warna atau mencocokkan mode karena di Harjuku tidak ada aturan itu.Tabrakkan saja warna-warna kontras dengan pakaian yang tak sesuai.Ini justru akan memasukkan sesuatu yang unik dan baru.
  • Pakai apa yang diinginkan
Tak perlu mengikuti aturan bahwa pakaian kotak-kotak akan cocok dengan bawahan polos.Bila menurut kita gaun bergaris cocok dengan celana polkadot,maka tak ada salahnya untuk mencoba.
  • Hiasi Pakaian yang Ada
Jangan ragu untuk menambal,menggunting,menambah,atau bahkan mewarnai pakaian hingga sesuai dengan ekspresi yang ingin dimunculkan.
  • Memberi Lapisan
Harajuku Style sangat dipengaruhi oleh adanya lapisan-lapisan dalam berpakaian.Seperti rok yang dipadukan dengan celana,Atau gaun dengan vest dan kemeja.
  • Jangan Lupakan Accessories
Accessories merupakan bagian yang penting dalam harajuku style.Mulai dari sabuk,anting-anting,pita,hingga lonceng bias digunakan untuk melengkapi gaya pakaian.Accessories tak harus cocok dengan pakaian utama,dan boleh sangat mencolok.
Harajuku style bukanlah gaya dengan aturan khusus yang mengikat.Tapi ini adalah gaya berekspresi untuk memunculkan keunikan dalam diri tiap-tiap individu.Tak perlu takut untu mencoba,yang penting adalah berpegang pada keorisinilitas dan karakter diri sendiri
cukup sekian info dari saya,ini diambil dari berbagai sumber,mohon kritik dan sarannya,thx 4 all

No comments:

Post a Comment